Powered By Blogger

Rabu, 14 Desember 2011

Jalan pulang menujumu

Kelam yang dibekap gerimis senja tadi kini membayang jelas di bening matamu menorehkan luka, sepi, hampa, resah, dan rindu yang retak juga mimpi yang terbelah
Pada genangan sisa hujan di jalan ada kenangan memantul cemerlang juga seiris kehidupan tentang kita yang kupandang dengan hati remuk
Boleh jadi, katamu, esok yang kau kekalkan tak mungkin ada tapi cinta telah menundukkan waktu dan membekukan setiap baris penanggalan melerai muram yang kau dekap sepanjang musim dan meyakinkanmu bahwa aku pasti akan bisa menemukan jejak pulang menujumu tanpa tersesat walau akhirnya, kau menenggelamkanku tanpa ampun pada sendu bola matamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar