Kelam yang dibekap gerimis senja tadi kini membayang jelas di
bening matamu menorehkan luka, sepi, hampa, resah, dan rindu yang retak
juga mimpi yang terbelah
Pada genangan sisa hujan di
jalan ada kenangan memantul cemerlang juga seiris kehidupan tentang kita
yang kupandang dengan hati remuk
Boleh jadi, katamu,
esok yang kau kekalkan tak mungkin ada tapi cinta telah menundukkan
waktu dan membekukan setiap baris penanggalan melerai muram yang kau
dekap sepanjang musim dan meyakinkanmu bahwa aku pasti akan bisa
menemukan jejak pulang menujumu tanpa tersesat walau akhirnya, kau
menenggelamkanku tanpa ampun pada sendu bola matamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar